BANTAENG — Masalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang Jeneponto kian memprihatinkan. Mulai Rabu kemarin, 8 Mei 2019, para dokter sepakat tidak melayani pasien.
Alasan tersebut dikarenakan terjadi kekosongan obat dan alat kesehatan lainnya.
[the_ad id=”238″]
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu pun membuat masyarakat Kabupaten Jeneponto memilih ke Kabupaten Bantaeng untuk sekedar berobat di RSUD Prof Anwar Makkatutu Bantaeng. Alhasil, untuk hari ini, Kamis, 9 Mei 2019 ada ratusan pasien diterima dari Jeneponto.
“Hari ini kami merawat pasien dari Jeneponto khusus untuk lantai 4 Kebidanan ada 13 pasien dengan rincian, empat orang post sectio saecar, seorang habis dikuret, tujuh inpartu dan seorang persiapan sectio,” kata Direktur RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, dr Sultan saat dihubungi via WA.
Dia juga menyebut, selain pasien yang ada di lantai 4, terdapat pula 11 orang pasien sementara dirawat di UGD.
Sementara di lantai 5 hingga lantai 8, kata dia, pasien domisili Jeneponto ada 21 orang. Dan untuk rawat jalan di beberapa poli spesialis, sekitar 90-an pasien.
Dari masing-masing rincian itu, total pasien asal Jeneponto yang diperiksa di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng sudah 135 pasien.
Membludaknya pasien pun mengharuskan RSUD tersebut mengalami kekurangan persedian obat-obatan.
Bagaimana tidak, pasien baru tidak langsung dibayarkan BPJS, tetapi butuh proses verifikasi. “Sehingga kami butuh penguatan dari beberapa distributor obat dan bahan habis pakai, karena pasien yang datang berobat 90 persen pasien BPJS,” pungkasnya.