Hanya Analisa..
Mungkin terlalu dini, tapi bisa dicermati. Dimulai dari kegagalan pemilihan Gubernur 2018 kemarin, klan YL terus berjuang memperkuat bangunan Dinastinya yang kian rapuh.
Satu persatu keluarga didorong masuk menjadi calon anggota legislatif demi menjaga tahta dan nama besar klan. Bahkan ketokohan seorang SYL mantan gubernur pun harus digadai lewat pilcaleg menjadi caleg DPR RI. Belum lagi nama lain seperti Thita YL, Tenri Olle YL, Imario Dewi YL, Akbar Danu Tenri YL, dll.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hasilnya, semua tidak ada yang pasti duduk. Was-was dan khawatir tidak mendapatkan kursi. SYL harus berjuang melawan nama besar incumbent AF di dapil 2 sulsel. Thita dan Tenri toh terancam disalip oleh Rapsel (Selayar) di dapil 1 Sulsel.
Nah melihat kondisi klan yang semakin carut-marut, bupati Adnan IYL dalam posisi tersudut. Menjadi benteng terakhir klan untuk mempertahankan tahta dan menjaga nama besar YL. Belum lagi kasus hukum sang ayah IYL yang terus berlanjut terus menghantui dinasti ini.
Yg terbaru, isu pecah kongsi dengan wakil Bupati Karaeng Kio yang tdk mau lagi dijadikan ban serep kian santer dibicarakan dari warkop ke warkop di Gowa.
Kita nantikan apa yang akan terjadi..
Gowa akan baik-baik saja. Mungkin..
2020 Ganti Status hahaha..
(Artikel ini telah terbit di sosial media Facebook pemilik akun Muhammad Amri Daeng di grup wartawan media online)