BANTAENG — Operasi Ketupat 2019 akan berlangsung selama 13 hari, terhitung mulai 29 Mei, hingga 10 Juni 2019 mendatang.
Hal itu dikatakan Kabag Ops Polres Bantaeng, Kompol Muh Asrofi. Dia yang didampingi Kasat Lantas Polres Bantaeng, AKP Jaka Santosa menyebut akan kesiapan personil Polres Bantaeng dalam operasi ketupat 2019 ini.
Dalam operasi ketupat nantinya Polres Bantaeng juga menyiapkan dua Posko pelayanan dan dua Posko pengamanan lebaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Polres Bantaeng menurunkan 75 personil dan bakal diperkuat dari TNI, Satpol PP, Dishub dan Dinkes. Sehingga total personil ada 119.
Selain 119 personil dilapangan, turut pula dilibatkan dalam Operasi Ketupat 2019 yakni Basarnas, BNPB dan Senkom Bantaeng.
“Ini tentunya agar gangguan Kamtibmas yang terjadi tahun 2018 bisa dihilangkan, seperti maraknya peredaran miras, perkelahian kelompok, Anarko, laka lantas dan curanmor,” kata Asrofi.
Selain itu, dia juga mengapresiasi terhadap para awak media, khususnya DPD JOIN Bantaeng dalam memberitakan situasi dan kondisi di Kabupaten yang berjuluk Butta Toa ini.
“Kita harapannya dengan jurnalis bersama membawa Bantaeng ini lebih baik, karena kan apa pun bentuknya, dari rekan-rekan jurnalis yang menentukan. Karena ketika jurnalis ingin membakar (dalam hal tulisan) maka situasi akan panas, begitu juga sebaliknya jika ingin membuat dingin,” jelasnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bantaeng, AKP Jaka Santosa menyebut indikator keberhasilan operasi ketupat 2019 ini yaitu, berhasilnya Polres Bantaeng menekan hal-hal yang dapat mengganggu Kamtibmas, seperti balapan liar.
“Karena situasi kondisi yang dinamis, tahun lalu itu beda dinamikanya dengan tahun ini. Jadi minggu-minggu di akhir Ramadhan ini sudah tidak ada lagi balap-balapan,” pungkasnya.