BULUKUMBA, PUBLIKASI ONLINE — Setelah keluar Keputusan Menristek Dikti terkait izin perubahan bentuk Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bulukumba menjadi Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UMB) pada akhir Mei 2019 yang lalu, pihak Civitas Akademik UMB akan melakukan kegiatan launching atau peresmian perubahan bentuk perguruan tinggi tersebut.
Sebagaimana yang disampaikan oleh pimpinan UMB, Jumase Basra, bahwa rencana launching UMB akan dilakukan oleh Menristek Dikti, Mohammad Nasir pada tanggal 27 Juni 2019 mendatang.
Jumase mengaku peresmian UMB dilakukan oleh karena UMB menjadi satu-satunya universitas di wilayah selatan Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga pihaknya akan melakukan peresmian secara meriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita akan melakukan seremoni peresmian UMB ini dengan meriah, sehingga bisa terpublikasi lebih luas,” ungkap Jumase saat audiens dengan Bupati AM Sukri Sappewali di Kantor Bupati terkait rencana peresmian UMB, Selasa (11/6/2019).
Rencana kegiatan peresmian yang akan dilaksanakan di Kampus II Kelurahan Mariorennu dirangkaian dengan kegiatan pameran pendidikan.
“Mengenai agenda acaranya, akan dipastikan setelah kami melakukan koordinasi dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah di Makassar,” bebernya.
Merespon rencana launching UMB yang akan dihadiri oleh Menristekdikti, Bupati AM Sukri Sappewali menyambut baik rencana tersebut dan meminta dilaksanakan dengan semarak.
Menurutnya, ini adalah sebuah kemajuan dalam bidang pendidikan dengan hadirnya universitas di Kabupaten Bulukumba.
Baca Juga :
“Kami siap membantu untuk mensukseskan peresmian UMB ini, oleh karena bagaimana pun kita harus bangga dengan kehadiran UMB,” imbuh AM Sukri Sappewali.
Dia menyarankan agar pihak panitia mengundang para Kepala Daerah, khususnya kabupaten tetangga, termasuk para kepala SMA/SMK di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan.
Untuk diketahui, setelah STKIP berubah status menjadi Universitas Muhammadiyah Bulukumba, perguruan tinggi ini memiliki 3 fakultas dan 8 program studi, yang terdiri Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Biologi, Pendidikan Non Formal.
Selanjutnya Fakultas MIPA dan Sains dengan Program Studi Peternakan, Kimia serta Aktuaria. Adapun Fakultas Teknik hanya memiliki Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota.
Jumase Basre mengatakan, Program Studi Aktuari adalah program studi baru di UMB dan satu-satunya program studi yang ada di Sulawesi Selatan.
“Mulai tahun ini juga, kami sudah membuka pendaftaran mahasiswa baru UMB,” paparnya.