LHOKSUKON, PUBLIKASI ONLINE — Terkait kabar via salah satu media online tentang Rumah Tak Layak Huni (RTLH), Organisasi Mahasiswa Fakultas Hukum (Ormawa) Universitas Malikussaleh lakukan survey lapangan, pada Sabtu (15/06/2019) Di Desa Ule Gunong, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara.
Kondisi yang memperhatinkan, Rumah tak layak huni tersebut ditempati oleh seorang nenek yang bernama Tijahara (75).
Saat ditanyakan soal keadaan, sang nenek mengaku sudah lama menempati rumah tersebut
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Iya Sudah lama saya disini, dan keadaan rumah ini roboh saat bulan puasa kemarin,” terang Tijahara.
Ia mengakui tinggal seorang diri, dan belum mendapat bantuan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
“Bantuan dari Kabupaten belum ada, yang ada dari geuchik (Kepala desa) itupun hanya beras, yang lain tidak ada,” ujarnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh warga setempat, yang mengatakan kebenaran kondisi nenek Tijahara.
“Iya, memang sudah lama beliau dia punya anak 8, dan nenek ini tinggal sendiri, memang sepengetahuan kami belum ada bantuan dari Pemerintah kabupaten, kemarin baru aja ada dari Pihak Polres Aceh Utara,” tanggap Juliadi, Warga Desa Ule Gunong saat dimintai Keterangannya.
Saat dikonfirmasi oleh wartawan, Kepala Desa Ule Gunong menjelaskan, dari ADD Sendiri ada dana Renovasi RTLH.
“Ada dari ADD cuman, berdasarkan Musrembang Gampong (Desa) Kemarin masyarakat tak menyetujui renovasi rumah sang nenek dikarenakan pada tahun sebelumnya sudah direnovasi rumah anaknya, jadi masyarakat menilai untuk Tahun 2019 ini ada infrastruktur desa yang lain harus diperbaiki,” kata Johar, Kepala Desa Ule Gunong saat dikonfirmasi terkait keadaan warganya.
Disamping itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa menegaskan, kunjungan nya ke lokasi untuk melihat langsung keadaan sang nenek
“Ya kita melihat langsung keadaan sang nenek bagaimana, dan ini kalo bukan mahasiswa siapa lagi,” tegas Muhammad Fadli, Selaku Ketua BEM FH Unimal.
Diakhir, ia mengatakan akan menaikkan isue ekonomi masyarakat seperti ini ke Dinas sosial.
“kedepannya kita akan bawa hal ini ke Dinas Sosial, biasanya ada program dari dinas sosial dan akan kita pertanyakan itu nanti,” pungkas Fadli.