BANTAENG — Kepala Desa Pa’bumbungang, Ardi Sri Nandar optimis bisa mengembangkan potensi wisata yang ada di wilayahnya. Hal itu juga untuk menjawab hasil pelatihan yang dilakukan Dinas Pariwisata Bantaeng beberapa waktu lalu soal tata kelola destinasi.
Ardi memaparkan bahwa ada dua potensi wisata yang bakal digenjot Pemerintah Desa setempat.
“Ada dua destinasi wisata yang kita mau kembangkan. Agrowisata dan wisata hutan pinus,” katanya, Senin, 17 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia menyebut, hutan pinus yang ada di Dusun Bontojonga, desa tersebut terbilang masih terjaga kealamiannya.
Untuk agrowisata, komoditas unggulan yang mereka tawarkan adalah kopi dan sayur kol.
“Potensi ada, itu (agrowisata dan hutan pinus) baku dekat. Di bawah ada tanaman sayur yang sudah ditata, dan kalau jalan lagi ke atas, ada hutan pinus. Setahu saya, hutan pinus di Bantaeng yang masih terjaga kealamiannya itu cuma di Pa’bumbungang, makanya masih sangat asri. Dan spot foto menarik karena kota bisa dilihat dari ketinggian,” ungkapnya.
Objek wisata yang berada di desa yang terletak di Kecamatan Eremerasa ini, diakuinya ditata dengan swakelola.
“Jadi kami buat gazebo-gazebo di hutan pinus. Itu uang pribadi saya pakai untuk bangun itu. Kami belum buat karena ada kendala pada akses jalan,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, akses jalan yang sulit itu diakuinya berdampak pada minat wisatawan untuk berkunjung. Pasalnya jalur yang harus ditempuh sejauh satu kilometer dengan jalan yang berbatu.
“Kita mau kembangkan, cuman masih terkendala akses jalur yg belum dibenahi. Dari kantor desa masih aspal sejauh tiga kilo, tapi kalau sudah mau mendekati objek agrowisata ini satu kilo dan itu jalanannya masih pengerasan batu,” tuturnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantaeng, H. Subhan menyebut, pihaknya bakal terus melakukan inovasi, baik untuk destinasi yang sudah ada maupun pembangunan destinasi yang baru.
“Saya ini tugasku di pariwisata, ada skop destinasi wisata di bantaeng yang perlu dibenahi. Karena percuma kita mempromosikan wisata padahal itu tidak menjual, ini soal kepercayaan kepada wisatawan. Mereka yang datang ini kan enak kalau berkunjung dan pulang ke daerahnya lalu membawa cerita bahwa Bantaeng itu bagus,” tukasnya.