Pedagang Pasar Tamanroya Menolak Keras Pindah Ke Pasar Rakyat Boyong

Editor : |

Rabu, 26 Juni 2019 - 17:45 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JENEPONTO, PUBLIKASIONLINE.co — Rencana alih fungsi Pasar lama Tamanroya ke Pasar Rakyat Boyong nampaknya tak bisa berjalan mulus, karena ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) kompak menolak untuk pindah.

Dilansir, baru-baru ini Pemerintah Kabupaten Jeneponto (Pemkab), rencana akan memanfaatkan pasar baru Boyong yang bertempat di Kelurahan Tontrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea,

Namun rupanya sejumlah PKL menolak keras. Mereka menyebut ada beberapa alasan sehingga tak ingin pindah. Misalnya, adanya sikap ketidak adilan terhadap penempatan kios.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pedagang luar diakui lebih diutamakan, dibanding pedagang dalam. Hanya 36 pedagang yang dipastikan mendapat kios. Sementara pedagang yang di pasar Tamanroya berjumlah ratusan pedagang.

“Jadi yang mau pindah, silahkan. Kami semua disini sepakat tidak mau pindah. Apapun alasan pemerintah kami tidak akan pindah,” teriak para pedagang, saat ditemui media, Rabu (26/6/2019).

Selain itu, karena faktor keamanan. Salah satu pedagang ikan, Syamsiah mengaku sangat khawatir dengan keamanan jika di pasar Boyong.

Pasalnya kata Syamsiah, di pasar Tamanroya saja yang diakui banyak rumah pedagang masih sering kecurian. Apalagi di pasar Boyong yang lokasinya sangat sunyi. Dekat sungai dan rawan banjir.

Apalagi, pedagang sudah terlanjur kecewa dengan masalah pasar Boyong. Seperti yang dialami, Jahriah yang mengaku Rp.6 juta lebih dananya habis mebangun pondasi di pasar Boyong, tapi ujungnya di gusur.

Kemudian uangnya hingga sekarang tidak dikembalikan. “Padahal pengelola sendiri yang suruh bangun. Tapi malah digusur dengan alasan akan diberikan kios saat selesai dibangun. Tapi tidak. Orang luar diutamakan,” keluhnya.

Pedagang pun mengaku akan menggelar demo besar-besaran jika dipaksakan sekalipun ada pertumpahan darah.

“Intinya kami semua tidak setuju dan menolak keras, tidak ada sejarahnya pasar ini pindah,”kata pedagang lain, Norma. (*)

  • Ilham Romo
Facebook Comments Box

Editor :

Berita Terkait

Gelar Reses, Bahtiar Kareng Situju Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Pesisir di Bantaeng
Bahtiar Kareng Situju Anggota DPRD Sulsel Fraksi PKB Gencar Reses di Jeneponto
Sambut HJB ke-770, Pemkab Bantaeng Fasilitasi 100 Pasangan Ikuti Sidang Nikah Gratis
Tokoh Pemuda Andalan Asal Maros Meraih Gelar Doktor
PT UNPAS Hadir Di Bantaeng, Komitmen Lahirkan Generasi Unggul
Anggota DPRD Sulsel Hj. Salmawati Gelar Reses di Dua Lokasi 
Jelang HJB ke-770, Pemkab Bantaeng Gelar Dzikir dan Doa Bersama
Ada Pelanggaran Administrasi di TPS 002, Bawaslu Bantaeng Rekomendasi PSU

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 20:31 WITA

Gelar Reses, Bahtiar Kareng Situju Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Pesisir di Bantaeng

Rabu, 4 Desember 2024 - 19:46 WITA

Bahtiar Kareng Situju Anggota DPRD Sulsel Fraksi PKB Gencar Reses di Jeneponto

Rabu, 4 Desember 2024 - 12:14 WITA

Sambut HJB ke-770, Pemkab Bantaeng Fasilitasi 100 Pasangan Ikuti Sidang Nikah Gratis

Rabu, 4 Desember 2024 - 10:45 WITA

Tokoh Pemuda Andalan Asal Maros Meraih Gelar Doktor

Selasa, 3 Desember 2024 - 21:53 WITA

Anggota DPRD Sulsel Hj. Salmawati Gelar Reses di Dua Lokasi 

Selasa, 3 Desember 2024 - 11:00 WITA

Jelang HJB ke-770, Pemkab Bantaeng Gelar Dzikir dan Doa Bersama

Selasa, 3 Desember 2024 - 05:56 WITA

Ada Pelanggaran Administrasi di TPS 002, Bawaslu Bantaeng Rekomendasi PSU

Senin, 2 Desember 2024 - 21:16 WITA

Tim Sepakbola Athirah FC Torehkan Sejarah di Turnamen Bangkok Internasional Super Cup 2024

Berita Terbaru

News

Tokoh Pemuda Andalan Asal Maros Meraih Gelar Doktor

Rabu, 4 Des 2024 - 10:45 WITA