BANTAENG — DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Bantaeng gelar khitanan massal di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Ihsan Wahdah Islamiyah Bantaeng.
Menghadirkan Dinkes Bantaeng dan Ketua Asosiasi Dokter Khitan Indonesia (Asdoki) Sulawesi, dr Armansyah.
Target peserta khitanan massal ini berjumlah 50 orang. Namun peserta yang mendaftar mencapai 62 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita perkenalkan Stapler Z SR. Alat itu buatan China dan sekali pakai. Stapler Z SR itu teknik memotong dan langsung menjahit. Selain meminimalisir luka, juga proses penyembuhannya lebih cepat. Tiga hari setelah khitan, perban dibuka dan langsung bisa beraktifitas,” jelasnya yang juga Ketua Asdoki Pulau Sulawesi ini.
Ada yang lebih bagus lagi kualitasnya, yaitu alat Klamp. Penggunaannya berfungsi untuk menjepit juga, namun keunggulannya, kata Arman, pascakhitanan bisa langsung menggunakan celana pendek.
“Klamp itu tanpa jahitan dan perban, tanpa batas usia, serta pasien bisa langsung beraktifitas dan tentunya aman dan nyaman,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, khitanan dengan teknik modern saat ini sedang gencar digalakkan dr Armansyah.