PUBLIKASIONLINE.CO- Padang. Hatinya PKK yang menjadi implementasi dari 10 Program PKK khususnya Pokja (Kelompok Kerja) II membawa Hj Liestiaty F Nurdin sebagai Ketua Tim Penggerak (TP) PKK SulSel (Sulawesi Selatan) menerima penghargaan pada Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK yang dihelat di Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (25/07/19).
Penghargaan itu menambah deretan yang diterima SulSel selama event digelar. Dimana sebelumnya diterima 3 gelar berupa Harapan III kategori Lomba IVA Test untuk Kota Makassar, Harapan I kategori Lomba Tertib Administrasi untuk Kota Palopo dan Juara I kategori Lomba Hatinya PKK kepada Kabupaten Enrekang.
Sementara penghargaan keempat ini sebagai Juara Upakarti Utama Pertama. Diserahkan atas prestasi yang ditorehkan Desa Tapong di Kabupaten Enrekang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Liestiaty yang dikonfirmasi AMBAE mengaku berbangga dengan PKK di level Provinsi dan Kabupaten/Kota yang tak henti berinovasi serta memberikan kinerja yang baik dalam rangka meningkatkan pembinaan, pemberdayaan serta kesejahteraan terhadap keluarga yang disebutnya sebagai salah satu tugas pokok PKK.
“Penghargaan ini tidak terlepas dari kerja-kerja maksimal PKK di daerah. Selain PKK Provinsi, di Sulawesi Selatan kan ada 24 Kabupaten/Kota, Alhamdulillah lancar saling berkoordinasi”, tutur Lies.
Isteri Gubernur SulSel itu naik ke podium menerima penghargaan tertinggi dari Pemerintah atas dedikasi yang dipersembahkan Desa Tapong dalam upaya pengembangan industri kecil dan menengah.
Disamping itu, Lies yang pernah menjabat Ketua PKK di Bantaeng selama 2 periode dikenal sangat peduli dengan program dan kegiatan pemanfaatan pekarangan untuk memberikan nilai ekonomis bagi keluarga.
Inilah yang mendasari dirinya terus menggerakkan PKK di daerah selama menjabat Ketua PKK SulSel. Dia menegaskan agar Hatinya (Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman) PKK bukan sekedar simbol yang menghiasi papan penanda di halaman rumah.
“Kita berharap dengan Hatinya PKK, masyarakat khususnya keluarga yang menjadi basis peningkatan kesejahteraan dapat sadar pentingnya mengelola pekarangan”, pungkasnya.
Di halaman rumah kata Dosen Fakultas Perikanan UNHAS itu, berbagai tanaman bisa dibudidayakan. Disamping untuk menciptakan kenyamanan, penghuni rumah juga serta merta telah mendekatkan pasar.
Apalagi kalau kebutuhannya sangat mendasar dan serba cepat untuk dipenuhi. Contoh kata dia, cabe yang ditanam di pekarangan memudahkan kita memenuhi kebutuhan di dapur, meraciknya segera tanpa ke pasar atau ke swalayan lagi. (AMBAE)