MAKASSAR – Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel menanggapi adanya isu mengenai situasi dan kondisi di Stadion Anddi Mattalatta, Mattoanging, Kota Makassar yang tidak aman.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombespol Dicky Sondani pun menegaskan bahwa isu tersebut adalah hoaks. Pasalnya tim yang dikerahkan begitu maksimal yaitu 4000 personil terdiri dari Polda Sulsel, TNI, Satpol PP dan Dinas Perhubungan.
“Kalau ada pihak yang menyatakan situasi tidak aman itu adalah hoaks. Polda Sulsel berhasil meredam kekecewaan penonton yang sudah membayar karcis namun mereka tidak berbuat anarkis,” tegas, Dicky, Minggu, 29 Juli 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Related Posts” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”4″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”rand”]
Mantan Dirsabhara Polda Kepri ini menuturkan, insiden pelemparan bus tim Persija Jakarta diduga dilakukan oleh oknum suporter yang disinyalir tak mendapat tiket, sehingga hal itu pun menjadi cara mereka untuk melampiaskan emosi.
“Soal kenapa rombongan tim Persija berjalan tanpa pengawalan karena itu di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh tim Persija sendiri,” jelasnya.
Parahnya tim yang berjuluk Macan Kemayoran itu enggan untuk dikawal setiap event digelar, padahal Kepolisian selalu menawarkan pengawalan kapanpun tim yang diasuh Julio Banuelos ini berlaga.
“Mereka sudah tetapkan jadwal pengawalan oleh Polri. Saat hari sabtu Polrestabes sedang mengamankan penjualan tiket yang ricuh, karena banyak suporter yang terpaksa harus beli tiket dari calo,” pungkasnya.
Seperti diketahui berdasarkan surat PSSI bernomor 2709/AGB/536/VII-2019, tertanggal 28 Juli 2019, menjelaskan atas pertimbangan aspek keamanan dan kenyamanan, pelaksanaan pertandingan final piala Indonesia 2018/2019 leg kedua antara PSM Makassar melawan Persija Jakarta yang sedianya akan berlangsung pada tanggal 28 Juli 2019, PSSI memutuskan untuk menunda pelaksanaan final Kratingdaeng piala Indonesia 2018/2019 leg 2 dengan waktu yang akan ditentukan kemudian.
Keputusan PSSI ini tentunya mengejutkan para penggemar bola, khususnya di Kota Makassar.
Bahkan sebelum jadwal pertandingan berlangsung, CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin (Appi) yang ditemani Kapolrestabes Makassar mengaku berkomunikasi dengan pihak Persija Jakarta.
“Kita sudah komunikasikan, bahkan dari tadi malam, bapak Kapolrestabes dan juga bapak pejabat Walikota datang berkomunikasi, berdialog, untuk membawa sehingga acara final ini bisa kita selenggarakan,” kata Appi dihadapan para penonton di stadion Mattoanging Makassar, Minggu, 29 Juli 2019 saat menanggapi penundaan final ini.
“Sampai tadi saya bersama bapak Kapolrestabes, memohon kepada pihak Persija, mari kita bertanding hari ini. Akan tetapi dengan alasan tidak kondusif di stadion ini, dan setelah pihak PSSI hadir ditengah tengah kami, menyatakan pertandingan hari ini dibatalkan,” sambung Appi.