Derita Masyarakat, Nikmati Debu dan Kebisingan Pabrik Smelter Nikel Bantaeng

Editor : |

Kamis, 1 Agustus 2019 - 21:06 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANTAENG, – Aliansi Mahasiswa Bantaeng Bersatu (Ambar) turun langsung melihat derita masyarakat Dusun Mawang, Desa Papanloe, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng, Kamis (1/8) sore.

Dusun Mawang dihuni kurang lebih 200 Kepala Keluarga (KK) yang berbatasan langsung dengan pagar Pabrik smelter PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia di Bantaeng.

Smelter ini diresmikan Sabtu, 26 Januari 2019, oleh Nurdin Abdullah, Gubernur Sulawesi Selatan yang juga mantan Bupati Bantaeng dua periode.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Dusun Mawang, Sulaiman yang ditemui mengaku semenjak beroperasinya pabrik Smelter, dia setiap hari harus menikmati debu dan suara bising pabrik.

“Masyarakat kami setiap harinya harus menikmati debu dan kebisingan pabrik,” kata dia.

Saat ditanya apakah warganya ada yang sakit, dia menjelaskan semenjak beroperasinya pabrik ini, berbagai gejala sakit aneh mulai berdatangan.

“Banyak mi yang sakit – sakitan. Pihak Smelter, Karaeng Rita juga pernah datang, dia bilang kalau sakit yang masyarakat terima bukan karena Smelter, masyarakat akan dituntut balik,” katanya menirukan ucapan pihak Smelter.

Dia juga pernah dijanji oleh pihak pabrik untuk diberikan ganti rugi maupun fasilitas kesehatan, namun sampai satu tahun janji ini tak kunjung direalisasikan.

Dalam perjalanan awak media dengan sejumlah aktivis Ambar, satu – persatu masyarakat datang mengeluhkan penyakit yang dideritanya.

Salah satu warga, Dahlan mengatakan, ketika angin datang membawa debu, masyarakat mau tidak mau harus menikmati debu.

“Kalau angin datang, pasti banyak debu ikut. Kalau sakit, sekarang mulai mi banyak. Batuk, sesak nafas, apalagi kalau anak kecil, rentan sekali sakit. Tanaman juga mulai bermasalah, banyak gagal panen,” kata dia.

Masyarakat Mawang juga bercerita, pernah ada warga sekitar pabrik yang meninggal karena muntah darah. Pihak Smelter datang mengancam mereka untuk tidak melakukan visum apalagi untuk mencari penyebab kematian.

Aktivis Ambar, Ardiansyah mengatakan bahwa kedatangannya di Dusun Mawang untuk membuktikan bahwa pabrik Smelter sangat meresahkan masyarakat.

“Ini adalah tindaklanjut aksi kami kemarin di Kantor Gubernur Sulsel. PT Huadi untuk sementara waktu harus ditutup untuk lantaran melabrak banyak regulasi,” kata dia.

Masyarakat di Dusun Mawang setiap harinya harus menikmati debu limbah slag yang kini juga berbau. Selain itu, getaran pabrik juga menjadi keluhan masyarakat.

“Kita di sini dapat melihat, jarak tumpukan limbah slag hanya sepuluh meter dari rumah warga. Dalam Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) jarak sebuah Smelter dari pemukiman minimal 1 Kilometer,” terangnya.

Jarak limbah slag berbahaya yang jarak penyimpanannya sangat dekat dengan pemukiman warga.
Jarak limbah slag berbahaya yang jarak penyimpanannya sangat dekat dengan pemukiman warga.

Aktivis lainnya, Iccang mengatakan terak atau ampas bijih (slag) dari hasil pengolahan pabrik pemurnian logam mineral (smelter) adalah kategori sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

“Limbah ini sangat berbahaya bagi manusia, apalagi dengan jarak sangat dekat seperti ini,” kata dia. (*)

Bersambung…

Facebook Comments Box

Editor :

Berita Terkait

Puluhan Siswa SMAN 5 Selayar Ikuti Sosialisasi Pendidikan Politik Pemilih Pemula
Wujudkan Pilkada Damai, Pj.Bupati Bantaeng Bersama Forkopimda Silaturrahmi Paslon Bupati-Wabupati
Warga Pasorongi Deklarasi Menangkan Ilham-Kanita di Pilkada Bantaeng
Dorong Gerakan Sekolah Sehat, UPT SMAN 3 Sidrap Lakukan MoU Bersama Puskesmas
Paman Uji Nurdin Ikut Dukung IAKAN Bersama Koalisi Poros Tengah
Jelang HUT TNI ke-79 Tahun, Pomdam XIV/Hsn Laksanakan Kegiatan Karya Bhakti 
Mahasiswa asal Bulukumba Siap Pulang Kampung Menangkan JADIMI
Gelombang Lintas Aktivis Tak Terbendung Dukung JADIMI di Pilkada

Berita Terkait

Jumat, 4 Oktober 2024 - 18:28 WITA

Puluhan Siswa SMAN 5 Selayar Ikuti Sosialisasi Pendidikan Politik Pemilih Pemula

Jumat, 4 Oktober 2024 - 17:03 WITA

Wujudkan Pilkada Damai, Pj.Bupati Bantaeng Bersama Forkopimda Silaturrahmi Paslon Bupati-Wabupati

Jumat, 4 Oktober 2024 - 14:18 WITA

Warga Pasorongi Deklarasi Menangkan Ilham-Kanita di Pilkada Bantaeng

Jumat, 4 Oktober 2024 - 13:55 WITA

Dorong Gerakan Sekolah Sehat, UPT SMAN 3 Sidrap Lakukan MoU Bersama Puskesmas

Jumat, 4 Oktober 2024 - 13:35 WITA

Paman Uji Nurdin Ikut Dukung IAKAN Bersama Koalisi Poros Tengah

Jumat, 4 Oktober 2024 - 09:46 WITA

Mahasiswa asal Bulukumba Siap Pulang Kampung Menangkan JADIMI

Jumat, 4 Oktober 2024 - 09:39 WITA

Gelombang Lintas Aktivis Tak Terbendung Dukung JADIMI di Pilkada

Kamis, 3 Oktober 2024 - 22:42 WITA

Pemdes Bonto Cinde Gelar Musdes, Kades Mantasari Paparkan Kegiatan Rutin Tahunan

Berita Terbaru