PUBLIKASIONLINE.CO-Seorang wartawan di Kabupaten Bulukumba kembali mengalami tindakan kekerasan, Rabu (7/8/2019).
Korban bernama Andi Arsyad (40), warga Desa Tanah Harapan, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Korban tercatat sebagai wartawan media online zonamerahnews.com.
Menurut korban, ia disandera dan dianiaya oleh pelaku berinisial AK berteman, di dalam sebuah ruko di Kampung Baru, Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Korban juga mengaku diintimidasi dipaksa menghapus foto foto dalam HP yang baru saja korban mencepret saat melihat terduga pelaku mengeluarkan BBM dari tangki mobil.
“Saat itu saya bersama Andi Uga, tiba tiba melihat pelaku mengisap BBM dari tangki mobil menggunakan selang. Saat bertanya mau diapakan itu BBM kenapa dikasi keluar lagi dari tangki mobil, saat itulah pelaku marah lalu memukul bagian muka dan ditarik masuk ke sebuah ruko lalu dianiaya beramai ramai,” ucap Andi Arsyad.
“Pelaku menyandera saya, di dalam ruko, lalu mereka menghapus semua foto-foto dan mengancam mau membunuh saya bila saya tidak menghapus foto foto tersebut dan mereka juga mengancam akan membunuh saya bila saya melapor ke Polisi,”Beber Andi Arsyad.
Sementara itu, pemilik ruko bernama H. Talla, yang ditemui dilokasi kejadian mengatakan bahwa Andi Arsyad tiba tiba datang lalu mengambil gambar tanpa izin serta mempertanyakan BBM yang ada di dalam ruko.
Penganiayaan ini mendapat reaksi keras dari Ketua Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Sulsel, Rifai Manangkasi. “Kita ingatkan aparat kepolisian di Bulukumba untuk mengatensi serta tidak main-main dalam menangani persoalan ini,” ujar Rifai.
Rifai juga meminta pihak PT Pertamina UPPDN VII agar dapat menindak mafia BBM yang memgakibatkan rekan sejawatnya itu harus menjalani perawatan intensif.
“Manajemen PT Pertamina juga harus turun tangan dengan maraknya aksi mafia dan spekulan BBM kalau tidak maka kami pun menengarai terjadi persekongkolan,” tambahnya.
Khusus tindak lanjut laporan korban di Polres Bulukumba akan menjadi perhatian dan memjadi taruhan reputasi. “Kami siap kawal kasus ini,” jelas Rifai yang juga putera Bulukumba.(*)