MAKASSAR – Kepala Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr. M. Iqbal Sultan, di sela-sela kegiatan penyambutan Mahasiswa Baru (Maba) Ilmu Komunikasi Fisipol Unhas, mengungkapkan bahwa Fisip Unhas mendapat dua akreditasi. Satu di antaranya bertaraf internasional.
“Yang berbeda dengan tahun ini, karena mereka telah diterima dalam 2 akreditasi BAN PT, dan AUN-QA,” ujarnya, Senin, 12 Agustus 2019.
AUN-QA atau Asean University Network Quality Asurance adalah sertifikat internasional yang diterima Departemen Ilmu Komunikasi Unhas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sertifikat itu yang kedua diterima Fisip Unhas dan ke 17 untuk tingkat universitas.
Saat ini, kata dia, ketersediaan laboratorium Departemen Ilmu Komunikasi Fisip Unhas, jauh lebih lengkap.
“Ada tambahan laboratorium digital multi media, dan sarana prasaran yang lebih lengkap bertaraf internasional,” ujarnya.
Sementara untuk minat jurusan, dia menyebut bahwa peminat ilmu-ilmu sosial berada pada peringkat ke empat.
“Peminat untuk ilmu-ilmu sosial, Ilmu Komunikasi menduduki peringkat ke empat di Unhas, dengan 84 diterima dari 1200 lebih peminat,” ujar Dr. Iqbal.
Terpisah, Ketua penerimaan maba komunikasi, Dr. AF Sonni, mengatakan di era revolusi industri 4.0 ini adalah percepatan teknologi. Manusia haruslah bergerak cepat pula dalam pengembangan iptek.
“Ini era digital dengan proses loncatan teknologi yang sangat cepat, sehingga mereka diharuskan mengupdate dari sisi teori juga aplikasi teknologi yang berkembang,” ujarnya.
Selain itu, diundang pula Alumni ilmu Komunikasi Fisip Unhas yang hadir memberikan wawasan dunia kerja. Satu di antaranya adalah Wakil Rektor (WR) IV UIT, Zulkarnain Hamson.
Zulkarnain menguraikan tentang dunia kerja alumni Komunikasi yang sangat dibutuhkan disiplin ilmu lainnya.
“Era digital yang ditandai dengan penggunaan teknologi informasi yang kian maju, alumni komunikasi dituntut memiliki kecerdasan spiritual. Dikarenakan peran manusia akan menjadi kunci keberhasilan teknologi di era Big Data, yang diprediksi berpotensi memusnahkan bukan hanya banyak bidang profesi, melainkan juga manusia,” ujar Zulkarnain Hamson.