BULUKUMBA – Usai mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pramuka ke-58 di lapangan Pemuda, Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Penghafal Alquran (Tahfiz) Wahdah Islamiyah di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang yang terbakar beberapa hari yang lalu, Rabu, 14 Agustus 2019.
Dalam kunjungan ini, Tomy menyerahkan bantuan beras kepada pembina Ponpes Wahdah Islamiyah. Bantuan beras tersebut merupakan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang disimpan di Bulog Divre Bulukumba. Jumlah beras yang disumbangkan sebanyak 1.700 kilogram yang diberikan dalam dua tahap, masing-masing 850 kilogram. Tahap kedua nantinya akan diberikan pada pertengahan bulan September mendatang.
Pimpinan Ponpes Tahfiz A. Muhammad Syawaluddin yang menerima bantuan tersebut menyampaikan terima kasih atas kunjungan Wakil Bupati yang didampingi oleh Kapolres AKBP Syamsu Ridwan dan Dandim 1411 Joko Triyanto, beserta Kepala Dinas Ketahanan Pangan Emil Yusri, KTU Kemenag Muh Yunus dan Ketua Tim Penggerak PKK, Siti Isniyah. Bantuan beras tersebut, kata A. Muh Syawaluddin dapat meringankan biaya pengeluaran pondok pesantren, yang saat ini juga butuh anggaran untuk menggenjot perbaikan dan renovasi tiga unit asrama yang terbakar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kebetulan saat ini anak-anak santri masih libur lebaran Idul Adha. Rencananya mereka akan masuk asrama kembali jika renovasi asramanya sudah selesai,” beber Syawaluddin.
Dikatakannya, dana perbaikan asrama berasal dari berbagai pihak yang memberikan bantuan, termasuk sudah ada yang menalangi ongkos tukangnya. Adapun jumlah santri yang mondok di ponpes tersebut, lanjutnya sebanyak 88 santri. Beberapa santrinya sudah menghafal 20 juz sampai 30 juz dan sering ikut di berbagai perlombaan, bahkan alumni dari Ponpes yang berdiri sejak 2010 ini sudah ada yang menjadi pembina di Ponpes tersebut.
Wabup Tomy berharap bantuan beras dari pemerintah dapat meringankan beban para pembina dan santri Ponpes Abu Bakar Ash-Shiddiq, sehingga para santri nantinya bisa kembali fokus pada kegiatan hafalan Alqurannya. “Bantuan ini merupakan wujud perhatian pemerintah kepada lembaga pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren ini,” ungkap Tomy.