Bantaeng – Kurangnya debit air yang mengalir ke sawah-sawah di sejumlah wilayah di Kabupaten Bantaeng dapat berdampak gagal panen bagi petani.
Penyuluh pertanian di Bantaeng, Andi Kemal Ahmad mengatakan, pihaknya kini tengah mencari solusi untuk mengantisipasi gagal panen.
“Musim kering yang berkepanjangan yang dialami memang membuat kami (penyuluh) harus mengambil langkah cepat dalam mencari solusi agar petani tidak gagal panen,” kata Kemal, Rabu, 18 Desember 2019.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya mulai mendata titik sumber air, termasuk embung yang dibuat oleh Dinas Pertanian.
“Kami mulai mendata beberapa titik sumber air yang ada, termasuk dengan embung yang telah dibuat selama ini,” katanya. Hal itu diakuinya merupakan salah satu solusi untuk memastikan apakah ketersediaan air masih mencukupi jika hujan deras belum juga turun.
Baca Juga :
- Di Hari Tani Nasional, Petani Bantaeng Hanya Bisa Berpasrah
- Harga Garam Anjlok, Petani Minta Pemkab Jeneponto Bertindak
- Tragis! Petani Kopi Tewas Diterkam Harimau
Selain itu, untuk membantu para petani, pihaknya telah menyusun dan mempersiapkan daftar calon petani calon lahan (CPCL) permintaan Bibit padi bagi petani, agar proses penyaluran bibit ini bisa dilakukan lebih awal sebelum masuk musim tanam. dan ini dilakukan lebih cepat dari biasanya
“Ini dilakukan agar nantinya jika musim hujan tiba masyarakat bisa cepat melakukan penanaman tanpa harus menunggu ketersediaan bibit lagi” ungkapnya.
Mengenai persoalan kurangnya debit air, rencananya Dinas Pertanian dan Perkebunan Bantaeng bakal ada pengadaan mesin penghisap air dan sumur bor agar pengairan di sawah bisa optimal. Bahkan ia meminta agar kelompok tani atau petani biasa agar mampu mengelola air dengan baik.
“Di sinilah kita dituntut untuk bisa mengelola air yang ada di kabupaten ini dengan baik. Ketersediaan air sebenarnya selalu ada, Di sinilah kita dituntut bagaimana cara kita untuk bisa mengelola air tersebut secara maksimal agar bisa mengaliri sawah,” jelas dia.
Terpisah, Kasie Lahan dan Irigasi pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Bantaeng, Junusi mengatakan bahwa pihaknya akan mencari sumber air yang bisa dipompa untuk dialirkan ke sawah yang mengalami kekeringan lahan.
“Salah satu langkah adalah memperbanyak pembuatan sumur tanah dangkal dan tanah dalam di lahan sawah yang potensial kekeringan,” jelasnya.
Selain itu juga akan membantu petani untuk masuk program asuransi pertanian serta menggunakan varietas yang tahan terhadap kekeringan.
Discussion about this post