Arah Pembangunan Pertanian Indonesia
Oleh : Mardia ( Mahasiswa Program Doktor Ilmu Pertanian UNHAS)
Nomor HP : 082349103453
Indonesia kedepan perlu memikirkan arah pembangunan pertanian yang lebih baik, karena menyangkut nasib dan masa depan bangsa. Hemat penulis rakyat Indonesia lebih banyak menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian Karena itu sektor pertanian perlu mendapat perhatian serius oleh pemerintah juga seluruh stakeholder pertanian yang berkepentingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu, prinsip – prinsip pembangunan pertanian harus diperhatikan sebagai salah satu landasan konsep pembangunan. Penulis terinspirasi dengan pemikiran Prinsip-prinsip pembangunan pertanian yang dianut oleh A.T. Mosher yang mengatakan bahwa ada dua prinsip yang dapat menentukan pembangunan pertanian yaitu comperative advantanges dan competitive. Prinsip pertama dimaksudkan untuk memanfaatkan keuntungan-keuntungan ekonomis suatu wilayah geografis dalam kaitan dengan pembandingan menyangkut ketinggian tempat , kesuburan tanah, ketersediaan air, jenis komoditas, kedekatan serta besarnya peluag pasar yang bisa dijangkau, dan kemudahan trasfortasi.
Prinsip kedua dimaksudkan untuk penetapan keunggulan yang bisa dipasarkan dari wilayah yang bersangkutan serta komoditas yang dihasilkannya. Keunggulan diartikan secara ekonomis yakni mampu menghasilkan keuntungan besar. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip A.T. Mosher maka tumbuh keyakinan dalam diri para pengambil keputusan bahwa seluruh masalah pembangunan pertanian di lapangan bisa di diagnosis dan dicari pemecahannya dengan mudah.
Ada pertanyaan menarik yang menjadi fokus perhatian bagi pelaku pertanian adalah kemana arah pembangunan pertanian Indoensia kedepan, jawabannya adalah arah pembangunan pertanian Indonesia ke depan ditentukan oleh seberapa jauh kita menangkap makna dari tuntutan keadilan dan kemitraan global sebagai sebuah perspektif baru. Perspektif baru ini menawarkan kebijaksanaan hidup baru dalam relasi manusia dengan alam dan relasi antar manusia sendiri. Fenomena-fenomena sosial ekologis yang diwarnai oleh benturan,diperlukan agar manusia bisa melihat perspektif baru tersebut. Ibarat seorang ibu harus mengalami kesakitan untuk bisa melihat seorang bayi dari rahimnya sendiri.
Selain hal tersebut diatas, yang paling penting juga dipikirkan adalah pemberdayaan masyarakat tani layak mendapat perhatian utama pemerintah mengingat pemberdayaan mereka menjadi faktor penentu bagi keberhasilan pengembangan pertanian berkelanjutan.
Pemberdayaan dengan mengandalkan strategi kemitraan bisa ditempuh dengan penciptaan sistem pengetahuan ekologis masyarakat tani bersangkutan. Pihak – pihak berkepentingan yang layak dijadikan mitra kerja kiranya masih perlu ditemukan di daerah bersangkutan.
Sebagai asumsi mendasar yang dapat dipahami terkait arah pembangunan pertanian Indonesia bahwa, Pertanain Indonesia kedepan menjadi cemerlang jika semua pihak yang berkepentingan bersinergi satu sama lain termasuk dalam menetapkan suatu kebijakan pembanguan pertanain. Jika kebijakan pembangunan pertanian berkelanjutan saat ini yang dianggap populer, maka kebijakan tersebut dan penerapan konsepnya harus juga diteruskan oleh pemangku kepentingan atau pembuat kebijakan dalam hal ini pemerintah.
Kebijakan pembangunan pertanian berkelanjutan menekankan pada pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui dan sumber daya tidak dapat diperbaharui untuk proses produksi pertanain dengan menekankan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin.
Pertanian berkelanjutan juga menekankan pada aspek kontinuitas produksi pertanian yang sehat dan ramah lingkungan.
Berdasarkan pengamatan penulis, bahwa kebijakan kebijakan pembangunan pertanian pemerintah selama ini kelihatnnya adalah kebijakan pertanian yang dinamis yang pro rakyat karena terbukti produksi padi nasional meningkat dengan produktivitas 63,24 Kw/ Ha pada tahun 2016. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ada pengaruh positif kebijakan terhadap motivasi para petani di Indonesia untuk meningkatkan produksi padinya. Sehingga kedepan menjadi tantangan untuk mempertahankan produksi yang lebih baik, jangan sampai produksi turun untuk tahun tahun yang akan datang.
Penulis optimis, jika kondisi produksi padi nasional yang terus membaik, akan berdampak lebih baik terhadap proses perencanaan dan pembuatan kebijakan pembangunan pertanian dimasa mendatang, maka menjadi harapan gemilang bagi para pelaku pertanian untuk memelihara kinerja pertanian. Sebab salah satu indikator keberhasilan pembangunan pertanian adalah jika kebijakan pertanian membawa dampak positif ( perubahan dan kesejahteraan) bagi pelaku pertanian khususnya bagi para petani.
Sebagai kesimpulan ahir dari tulisan ini adalah bahwa Indonesia kedepan memiliki kecerahan arah pembangunan pertanian karena pemerintah memegang prinsip – prinsip pembangunan pertanian sebagai landasan berpikir untuk melahirkan suatu kebijakan pembangunan. Selain itu ternyata pihak pihak yang berkepentingan yang terlibat dengan masalah dunia pertanian bersinergi satu sama lain.