MAKASSAR – Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian membuka secara resmi Rakernas IX Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tahun 2021, Senin 08 Maret 2021.
Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari, yakni tanggal 8, 9, 10, dan 16 Maret 2021 berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja – Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara No 7 Jakarta Pusat.
Dengan tema “Sinergitas dan Kemitraan Menjadi Kunci Dalam Mewujudkan Keluarga Berdaya dan Sejahtera”, Rakernas ini dirangkaikan dengan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 49 pada 4 Maret 2021. Rakernas IX TP PKK ini diikuti oleh para pengurus TP PKK Pusat serta dan TP PKK Provinsi. Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina mengikuti Rakernas IX PKK ini dari Rujab Wagub Sulsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Umum TP PKK Pusat, Tri Tito Karnavian menyampaikan, bahwa kepada para pengurus TP PKK untuk selalu mengabdikan diri untuk masyarakat. “Rakernas ini untuk memaparkan persepsi dan program kerja PKK untuk 5 tahun ke depan, hingga 2024,” ujarnya.
Ia pun mengingatkan, agar PKK mampu beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19 ini. Menurutnya dibutuhkan sinergitas bersama stakeholder. “Kemitraan dan sinergitas yang diperlukan untuk bekerja melaksanakan 10 program pokok PKK. Saya meminta ketua PKK Provinsi untuk sama-sama bersinergi dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah masing-masing untuk menggali potensi kegiatan yang bisa dilakukan dan bermanfaat untuk masyarakat luas,” jelasnya.
Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian berharap, Tim Penggerak PKK untuk bisa ikut membantu Pemerintah dalam menurunkan angka penyebaran virus corona. “Tolong ibu-ibu bisa pahami apa yang dilakukan tidak terlepas dari Pemerintah Pusat dan Daerah, harus berlandaskan prioritas. Saat ini kita berjuang untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19,” pintanya.
Pembina PKK ini mengatakan, bahwa dibutuhkan bantuan PKK dalam mengkampanyekan 3M dan 3T sebagai salah satu cara pengendalian pandemi Covid-19. “Tantangan ini harus dari semua lini bergerak termasuk PKK. kampanye masker, bagi masker, Kampanyekan cara cuci tangan yang benar, yakinkan masyarakat dengan program vaksinasi,” tegasnya.
Selain masalah pandemi Covid-19, kata Tito, bahwa prioritas yang dilakukan pemerintah saat ini untuk menurunkan angka stunting. “Masalah stunting dan pandemi adalah prioritas kali ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina menyampaikan, bahwa PKK Sulsel siap bersinergi bersama PKK Pusat untuk mendukung program Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk mencegah penyebaran Covid-19 serta penurunan angka stunting. “Tim Penggerak PKK Sulsel juga mendukung langkah Pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Mengenai stunting, kata dia, PKK Sulsel memiliki program pemenuhan gizi anak, sebagai langkah untuk mencegah stunting. Di tahun 2019, angka stunting turun 5,1%. Hal itu membuat Sulsel diurutan ke 11 dan terbaik dalam kurung waktu 5 tahun terakhir.
“Diperlukan sinergitas bersama hingga ke tingkat bawah. Mengembalikan fungsi Puskesmas sebagai namanya adalah Pusat Kesehatan Masyarakat, bersama Posyandu bisa ikut bersama memantau ibu hamil dan 1000 hari pertama kehidupan anak,” tuturnya.