PublikasiOnline, Bone – Tim PKL Terpadu Poltekkes Kemenkes Makassar yang bertempat di Desa Samaleo, Kecamatan Barebbo , Kabupaten Bone menanam pohon kelor bersama masyarakat Dusun Paroto Desa Samaelo.
Kegiatan ini merupakan salah satu program multidisplin sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kasus stunting pada balita terutama di Desa Samaleo sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan penanaman ini diikuti Kepala Desa Samaelo Muh. Arif, S. Ag, Ketua Tim Penggerak Desa Marlina, S. PdI, perangkat desa beserta masyarakat dusun Paroto. Acara ini diawali dengan penyerahan bibit kelor secara simbolis dari perwakilan mahasiswa kepada Kepala Desa Samaelo, yang selanjutnya dilakukan penanaman bersama masyarakat, Ahad 06 Agustus 2023.
Penanaman ini dilatarbelakangi kurangnya informasi dan kesadaran masyarakat terkait manfaat tanaman kelor. Banyak masyarakat yang belum mengerti akan manfaat kelor untuk kesehatan terutama untuk mencegah stunting pada balita.
Seperti yang telah diketahui, banyak hasil riset menyebutkan bahwa kelor memiliki kandungan gizi yang tinggi dan variatif.
Kandungan gizi yang terdapat pada kelor antara lain, 82 kalori energi, 6,7 gram protein, 1,7 gram lemak, 1,3 gram karbohidrat, 440 mg kalsium, fosfor, zat besi, dan vitamin A, B, dan C.
Adapun nutrisi yang terkandung dalam daun kelor diantaranya adalah vitamin C 7x lebih banyak daripada jeruk, vitamin A 10x lebih banyak dari wortel, kalsium 17x lebih banyak dari susu, dan lain sebagainya.
Diharapkan dengan adanya penanaman bibit kelor ini, masyarakat dapat mengembangkan potensi tanaman kelor baik sebagai sumber olahan pangan yang kaya nutrisi maupun sebagai salah satu bentuk penghasilan untuk masyarakat di Desa Samaelo.
“Kami berharap bahwa pohon kelor ini nantinya dapat dirawat dan dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Desa Ngampon,” ujar Muhammad Lutfhi selaku Ketua Posko 45 Desa Samaelo PKL Terpadu Poltekkes Kemenkes Makassar 2023.
Selain itu, juga digelar sosialisasi tentang pemanfaatan dan pengolahan kelor ini untuk pencegahan stunting. “Kelor ini dapat diolah menjadi sebuah produk pangan berupa nugget yang berbahan dasar kelor dengan penambahan tempe yang dibalut dengan tepung roti yang crispy, sehingga menambah daya tarik dan cita rasa kepada anak-anak untuk mengonsumsinya,” ujar Muhammad Lutfhi.