MAKASSAR – Pasca kehadiran Plh Lurah Barana ke Jalan Balana 2 Stapak 2 justru mengabaikan perintah langsung plh lurah yang saat ini dijabat oleh Lely, ia dianggap tidak ada realisasi hanya sekedar gertakan saja.
Salah seorang warga yang tidak sebut nama mengatakan bahwa kehadiran lurah barana hanya membuat kami semakin susah sebab tidak ada lokasi yang lebih memungkinkan selain penggunaan badan jalan untuk usahanya.
“Di lokasi ini memang sempit tapi tidak ada lokasi yang strategis selain disini, jika ada pengguna jalan yang mengeluh itu resikonya sendiri,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya Koordinator Tim Pakandatto Muhammad Akil akan menugaskan anggotanya untuk memantau terus penataan lorong dan kebersihan khususnya di lorong kanal Jalan Balana 2.
“Saya tidak ingin kedepannya terjadi keributan warga akibat tidak tertatanya lorong kanal yang dikenal sempit tersebut, jangan sampai ini yang menjadi pemicu perkelahian antar warga khususnya di Jalan Balana 2, bahkan dari pantauan TIM di Lorong tersebut juga sangat semrawut dengan meja dan bangku yang berserakan, kadang warga mejadikan lorong itu tempat beraktivitas sehari hari,” ungkap Akil.
Pelaksana Harian Lurah Barana Malam malam tinjau lokasi lorong samping kanal yang ramai diberitakan media online terkait aktivitas warga yang mengganggu pengendara jalan.
Saat dihubungi, Lely selaku Plh Lurah Barana langsung memantau lokasi dan mengingatkan warga untuk tidak menggunakan badan jalan sebagai lokasi aktivitas jualan dan aktivitas lainya karna menyusahkan pengendara jalan yang melewati lorong tersebut.
“Sebagai Plh Lurah, saya memberi arahan kepada warga yg berjualan di badan jalan agar spy tidak menjual di badan jalan karna menganggu ketertiban dan keselamatan warga yang melewati jalan tersebut,” ungkapnya.