MAKASSAR – Menanggapi pernyataan ketua demisioner Relawan Jurnal Indonesia (RJI) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menyebutkan salah satu keberhasilan yang kami rasakan adalah dengan meningkatnya jumlah jurnal ilmiah di Sulsel masuk terindeks SINTA (indek nasional), maka pengurus selanjutnya berjanji makin menggiatkan pembinaan jurnal yang sudah SINTA makin naik peringkatnya dan dapat terindeks internasional bereputasi,” ujar Dr. Nani Harlinda Nurdin, yang terpilih sebagai Bendahara.
Musyawarah Daerah (MUSDA) Pengurus Daerah (PENGDA) RJI Sulsel, menetapkan Akbar Iskandar, S.Pd.M.Pd.M.Kom, dari Universitas Teknologi Akba Makassar (UNITAMA), sebagai Ketua. Bendahara Nurfardiansyah, M.Kes. dari Universitas Muslim Indonesia (UMI), Wakil Ketua Amran, S.Pd. M.Pd. dan Amirullah, S.Pd.M.Pd. dari Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Dr. Nani dari Universitas Indonesia Timur (UIT), didampingi Janisah dari Universitas Hasanuddin (UNHAS), sebagai Wakil Bendahara.
Berlangsung cukup alot namun penuh kekeluargaan, forum musyawarah melanggengkan tradisi musyawarah mufakat, demikian ujar Dr. Ramlan Mahmud, yang memimpin jalannya sidang. Sekalipun tidak diwarnai perdebatan, namun suasana sidang cukup riuh, dengan intrupsi dan berbagai pandangan dari peserta. Kegiatan yang berlangsung Sabtu 16 September, di Aula kampus UNITAMA, Perintis Kemerdekaan Kota Makassar, dipadati 70 lebih peserta, baik anggota maupun pengurus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya berharap pengurus baru dapat membersamai para pengelola jurnal yang ada di Sulsel,” ujar Dr. Arbain, Ketua Pusat RJI, yang juga akademisi Universitas Widya Gama Mahakam, Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim), hadir di Makassar sehari sebelum musyawarah.
Arbain terlihat berbincang dengan Zulkarnain Hamson, S.Sos. M.Si. akademisi UIT, yang juga editor Jurnal Ilmiah Pranata Edu (JIPE), terkait prospek pengembangan kelembagaan dan keanggotaan RJI baik nasional maupun daerah.
“Pengembangan RJI Sulsel, dapat dilakukan dengan melaksanakan kegiatan Luar Ruangan (Luring) maupun Dalam Ruangan (Daring) secara rutin,” papar Arbain. Selain itu, pengurus baru dapat melakukan silaturahmi kepada pimpinan PT di Sulsel melalui rekomendasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) sebagai penasihat, tambahnya.
Muh. Ilham Bakhtiar, akademisi UNM, sebagai ketua demisioner terlihat menjabat ketua terpilih yang menggantikannya. “RJI Sulsel merupakan organisasi yang bertugas untuk menggiatkan pengelolaan dan publikasi di Indonesia khususnya di Sulsel,” ujar Ilham.
Sulsel ini merupakan salah provinsi besar dengan jumlah Perguruan Tinggi (PT) yang banyak termasuk jurnal, sehingga kedepan pengurus RJI Sulsel harus semakin rutin melakukan kegiatan pendampingan baik melalui workshop, pelatiha maupun bedah jurnal membenahi tatakelola maupun persiapan akreditasi nasional, tambah Ilham.
Dr. Nani Harlinda, memiliki harapan yang sama dengan Ilham, pengurus RJI Sulsel kedepan perlu banyak turun ke kampus baik ke manajemen jurnal, maupun Program Studi (Prodi) untuk melihat kebutuhan para pengelola, hal ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan program kedepan berbasis kebutuhan serta selalu berkolaborasi dengan berbagai PT seperti yang selama ini telah dilakukan,” ungkap Nani.
Akbar Iskandar, sebagai ketua terpilih mengungkapkan “Saya melihat animo pengelola jurnal untuk bergabung di RJI sudah besar dan banyak,” paparnya membenarkan pidato ketua sebelumnya yang menyebutkan di awal pengurusan RJI Sulsel, animo sangat rendah. Maka ini merupakan potensi yang baik ini makin melebarkan sayap ke berbagai PT di daerah bukan hanya fokus di Kota Makassar dan sekitarnya, tambah Akbar.(@)