Bantaeng, Publikasi online.id – Rasa bahagia nan syukur kini telah menyelimuti dokter Anni Mujahidah Yusuf. Alumni Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Kedokteran kelahiran 6 April ini resmi dilamar oleh Multazam Ahmad Tawalla mantan ketua terpilih Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah 2020 lalu.
Prosesi lamaran pasangan ini nampak mewah di kediaman dokter Anni Kompleks Darul Ulum Panaikang Bantaeng pada Sabtu, 20 April 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lamaran dokter Anni sempat dihadiri oleh kakak kandung Multazam yakni Dzulfikar Ahmad Tawalla selaku Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (PP PM) , Najih Prasetiyo Sekjen PP PM, Machendra Setyo Bendum PP PM, Sri Susilawati Kabid Organisasi PP Nasyiatul Aisyiyah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Luwu, Pj Bupati Kabupaten Jeneponto, H Irianto anggota Dewan, H Tompo anggota Dewan DPRD Provinsi Sulsel, Camat Bissappu, dan Angkatan Muda Muhammadiyah Bantaeng.
Di usianya yang ke -25 tahun, dokter Anni tidak menyangka lamaran tersebut benar-benar terjadi.
Mewakili keluarga dokter Anni ayahandanya H Muhammad Yusuf yang merupakan anggota Dewan DPRD Kabupaten Bantaeng dan terpilih kembali, ia berharap bersatunya dua rumpung keluarga besar yang diridhai dan diberkahi oleh Allah dan menjadi penyempurna dari ikhtiar kedua calon pasangan.
“Insya Allah mudah-mudahan bersatunya dua rumpung keluarga besar ini menjadi bagian penyempurna dari ikhtiar anak kami,” ujar H Yusuf.
Hal yang sama Multazam merasa gerogi dan sempat berkeringat.
“Saya sering menghadapi forum, tapi forum saat ini sangat berbeda. Gerogi,” ungkap Multazam saat diberi kesempatan untuk berbicara.
Diketahui kala itu menurut Ayahanda dari Multazam yakni Kiai Ahmad Tawalla, keduanya pertamakali bertemu di Universitas Muhammadiyah Makassar serta sempat ditanyai kesungguhan mereka.
Menarik perhatian, Multazam sempat merahasiakan hal tersebut kepada ayahandanya Kiai Ahmad Tawalla dan lebih awal memberitahu kepada kakak kandungnya.
Multazam merasa malu kepada ayahandanya, kakaknya yang langsung bercerita dengan Kiai Ahmad Tawalla.
“Ketemunya di Unismuh, bercakap, entah apa janjinya. Waktu Multazam di Universitas Syarif Hidayatullah, tidak pernah ngomong soal ini. Dua bulan yang lalu, melapor sama kakanya dan kakaknya menyampaikan kepada saya, saya salut. Sehingga saya tanya, Zam, tojeng-tojengko jeka? (Kamu betul-betul serius?). Tiga kali saya tanya, dia jawab iyye. Saya mulai tanya dokter Anni untuk langsung ketemu saya. Saya tanya, tojeng-tojengko terima Multazam dengan segala kekurangan? dokter Anni jawab, jangan maki tanya pak. Saya memahami bahwa cinta tidak mudah dipisahkan,” ujar Kiai Ahmad Tawalla dan disorakkan para tamu undangan.
Dengan Langgen, H Yusuf langsung menerima Multazam untuk datang melamar anaknya, dokter Anni dua bulan lalu.
“Saya juga kagum dengan pak Yusuf, tidak ada komunikasi sebelumnya, tiba-tiba anak saya diterima. Kami keluarga Multazam merespon dengan baik. Terimakasih mudah-mudahan ada rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.,” pungkas Kiai Muhammadiyah Sulawesi Selatan itu.
Di tengah-tengah prosesi lamaran, keluarga Kiai Ahmad Tawalla menyerahkan mahar atau dikenal uang panaik kepada keluarga dokter Anni.
Tidak diketahui pasti jumlah mahar, namun yang tersebar di tetangga dokter Anni jumlah maharnya sebesar Rp. 300.000.000.-, dan beras 20 pikul. Selebihnya tidak disebut oleh kedua pihak keluarga mempelai.
Prosesi ini berlangsung pukul 11.09 hingga 12.03 WITA, nampak dari halaman rumah H Yusuf dan lapangan kompleks Darul Ulum Panaikang dibanjiri tamu undangan.
Semoga dokter Anni beserta Multazam nantinya menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.