SIANTAR,PO – Petinju Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali akan tampil pada laga hidup mati demi memperebutkan tiket babak semifinal Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, Minggu 15 September 2024.
Pada pertandingan hari ke enam yang berlangsung di Auditorium Universitas HKBP Nommensen, Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut), empat atlet Sulsel akan naik ring.
Hindriawati Haer akan tampil lebih awal. Petinju putri andalan Sulsel di kelas 52-54 Kg ini akan ditantang wakil provinsi Bali, Grasela Djera Ata Endi. Keduanya bermain di partai ke tiga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selanjutnya giliran Rizwar. Ia bermain di partai ketujuh pada kelas 46-48 Kg putra. Petinju asal Kota Parepare ini akan menantang petinju sarat pengalaman milik tuan rumah Sumut, Exel Gerald Karimela.
Lalu berturut-turut di partai ke 13 dan 15 akan tampil dua kakak beradik Josua Holy Masihor dan Abraham Masihor. Keduanya turun di kelas berbeda.
Sang kakak akan tampil lebih dulu menantang petinju tuan rumah Sumut, Rejeki Parsahala Manalu di kelas 51-54 Kg. Selanjutnya, sang adik Abraham. Ia bermain di kelas 57-60 Kg. Lawan yang dihadapi kali ini wakil dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Christo Maubere.
Pelatih kepala tim tinju Sulsel Dufri Masihor mengaku ini merupakan partai yang cukup berat. Apalagi dua dari empat atlet binaanya akan berhadapn dengan petinju tuan.
‘’Secara tehnik dan kualitas, saya tidak meragukan kemampuan atlet saya. Yang kami kawatirkan faktor non tehnis. Ini bisa saja mempengaruhi keputusan wasit. Apalagi yang dihadapi adalah tuan rumah. Saya berharap hal-hal tersebut tidak terjadi karena bisa merusak mental para atlet,” tegas mantan petinju nasional peraih medali emas SEA Games 1998 ini.
Hal senada ditegaskan Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pengprov Pertina) Sulsel, Harpen Reza Ali. Meski begitu ia tetap percaya dan berharap seluruh wasit hakim yang bertugas bersikap fairplay dan selalu menjunjung tinggi integritasnya.
‘’Saya yakin seluruh perangkat pertandingan yang bertugas di PON akan menjunjung tinggi sikap fairplay dan profesional dalam menjalankan tugasnya. Seperti motto Pertina, satria di dalam dan di luar ring. Tidak memihak kepada petinju manapun,” ujar putra mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pertina A Reza Ali, ini.