Jeneponto,PO – Pemerintah Kabupaten Jeneponto melalui Dinas Kesehatan mengelar Hasil Surveilans Gizi Lintas Sektor Progam dan Lintas Sektor di Kabupaten Berjuluk Butta Turatea.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, di Aula Hotel Valentine, Jalan pahlawan batas kota karisa, empoang. Selasa, 5 November 2024.
Pertemuan itu pun menghadirkan, Kepala Wilayah Kecamatan (Camat), Ketua TP PKK Kabupaten, Ketua PKK se Kecamatan, Kepala Puskesmas, Perwakilan Polres, Perwakilan Kodim 1425, Dinkes Jeneponto, Kepala Bappeda diwakili, Kemenag, Pejabat Gizi, Beberapa OPD dan Serta yang hadir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekertaris Daerah (Sekda) Jeneponto, H. Muh. Arifin Nur mengatakan, bahwa pemampatan data Surveilans Gizi sangat penting dalam upaya penanganan stunting dan wasting di Indonesia terkhusus di Jeneponto. Karna pada dasarkan kegiatan Surveilans gizi adalah tersedia data yang akurat dan tepat waktu.
“Dari itu adanya kajian data analisis tersedia informasi yang sistematis dan terus menerus menyebarluaskan informasi pelaporan, tindak lanjut sebagai respon terhadap perkembangan informasi,” ucapnya dalam sambutnya.
Selaku Ketua Tim TPPS Jeneponto itu menyebutkan ada beberapa cara utama dalam pemanfaatannya yaitu, 1 Identifikasi wilayah Berisiko, 2 Perencanaan Program Intervensi, 3 Pemantauan dan Evaluasi Program, 4 Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat.
“Ini dilakukan dari posyandu, Puskesmas, Provinsi dan Pusat, meliputi pengumpulan, pengelolaan analisis data, tindakan dan pemanfaatan data,” sebut Muh. Arifin Nur.
Dengan tujuan kegiatan ini dapat meningkatkan koordinasi tentang informasi status gizi balita melalui pertumbuhan secara berjenjang antara Dinas Kesehatan, Lintas Program, Lintas Sektor dan Mitra Kerja dengan prioritas upaya preventif dan promotif.
“Upaya tersebut dilakukan dalam penurunan stunting dan wasting mencapai misi pembangunan Indonesia yakni, masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat,” paparnya.
Tentang hal kegiatan ini kita menyambut baik dan diharapkan terlaksana bukan saja hanya sektor Kesehatan saja tetapi juga sektor lainya dan mitra kerja.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan, Hj, Syusanti A. Mansyur, mengatakan, bahwa Surveilans Gizi ini berawal dari kebutuhan untuk memantau, menganalisis dan menyebarkan Informasi mengenai status Gizi dan faktor-faktor yang mempengaruhi disuatu wilayah atau kelompok masyarakat.
“Surveilans Gizi dilakukan untuk mengetahui permasalahan gizi yang ada dan bagaimana tren status gizi untuk menurunkan angka stunting,” Ujarnya saat sampaikan laporannya.
Sehingga upaya ini dilakukan untuk mengambil keputusan bagi pemerintah dan pihak lain dalam upaya pencegahan penanganan masalah gizi.
“Dengan adanya Surveilans gizi, para pemangku kebijakan bisa lebih cepat mendeteksi perubahan gizi dalam masyarakat dan merespon kebutuhan dengan lebih efektif, terutama dalam menghadapi ancaman gizi pada kelompok rentan seperti balita, ibu hamil dan remaja,” papar Kadis Kesehatan itu.
Terlaksana kegiatan ini mengacu pada peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 29 Tahun 2019 tentang Surveilans Kesehatan, UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dan Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.
“Tujuanya, pertemuan melibatkan lintas Sektor dan Lintas Program dalam Desiminasi Hasil Surveilans Gizi,” Katanya.
Diketahui, Tren status gizi ditingkat nasional hasil SKI Tahun 2023 stunting sebesar: 21,5 persen dan Wasting sebesar: 8,5 persen, Sulawesi Selatan: 27,4 persen dan wasting 9,1 persen baik di tingkat Nasional maupun di Sulsel terjadi peningkatan.
Untuk di Kabupaten Jeneponto hasil SKI Tahun 2023: stunting 36,3 persen dan wasting 8,7 persen. Stunting dan Wasting mengalami penurunan tetapi tidak signifikan.
Turut hadiri pula, Kepala Dinas Kesehatan Jeneponto, Hj, Syusanti A. Mansyur, pemateri Asisten Pemerintah dan Kesra Mustakbirin dan lainya.
Kontributor : Firman