PAREPARE – Beredar kabar diduga Tim salah satu Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota Parepare ini melakukan politik uang.
Praktik politik uang itu diduga berlangsung di Posko Pemenangannya, Kamis 14 November 2024.
Kabar politik uang itu beredar luas di media sosial. Warga diundang melalui WhatsApp group untuk datang menerima amplop. Isinya berkisar Rp350-500 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Komisioner Bawaslu Parepare Fadly Azis pun turun tangan.
Ia mendatangi posko pemenangan memastikan kabar dugaan politik uang tersebut.
Saat berkunjung, Fadly meninjau ada aktivitas pengumpulan massa di posko tersebut.
Namun, dia mengaku tak menemukan adanya bagi-bagi uang.
“Kami sudah datangi poskonya bersama kecamatan tapi tidak ditemukan (bukti) pembagian uang,” ungkap Fadly.
Menanggapi adanya berita beredar bahwa tim Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare nomor urut 3, Tasming Hamid-Hermanto (TSM-MO) melakukan money politik.
Hal itu ditanggapi oleh Juru Bicara (Jubir) TSM-MO, Fuad Ukkas bahwa berita itu tidak benar adanya.
Fuad menjelaskan bahwa pembagian sarung telah dilakukan sejak awal masa kampanye yang merupakan souvenir APK sesuai ketentuan PKPU 13 Tahun 2024.
“Tentunya dengan ketentuan nilainya tidak melebihi Rp100 ribu,” kata Fuad. Kamis, 14 November 2024.
“Cuma tadi ada informasi liar bahwa tim paslon TSM-MO melakukan money politik dengan modus operandi menyelipkan sejumlah uang dalam lipatan sarung. Informasi itu tidak benar!” tegas Fuad.
Ia mencontohkan, seperti kegiatan kampanye tatap muka dan dialog TSM-MO tadi siang di lapangan Binalipu, Kelurahan Bumi Harapan, diawasi langsung oleh Panwascam Bacukiki Barat.
Fuad menegaskan bahwa TSM-MO bersama timnya tetap fokus bekerja dan mengembangkan basisnya.
“Kami tidak peduli dengan isu-isu liar yang tidak benar. Karena kami hanya fokus bekerja, sebab target kami adalah bagaimana kita keluar sebagai pemenang di akhir kontestasi,” kunci Fuad. (*)