Bantaeng,PO – Lurah Letta, Supriyadi S mengklarifikasi soal tudingan bagi-bagi sembako jelang pemungutan suara Pilkada Bantaeng 2024.
Akibat tudingan itu, kantor Kelurahan Letta sempat didatangi puluhan massa simpatisan salah satu paslon Pilkada Bantaeng.
Supriyadi bahkan menjelaskan secara detail kronologi awal mula peristiwa itu terjadi. Kata dia, semula ada yang mempertanyakan soal kehadirannya di kantor saat malam hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya singgah di kantor biasanya istirahat sambil memantau kondisi wilayah di Letta. Dan karena ad momen Pilkada, sekalian saya mau memastikan TPS agar Pilkada berjalan lancar,” jelasnya, Selasa 26 November 2024.
“Dengan adanya saya di sini (kantor) maka semua persoalan bisa ditangani dengan cepat,” tambahnya.
Dia juga menuturkan bahwa sebelum kehadiran massa, ada seseorang pria yang masuk bertanya soal terbukanya pintu kantor kelurahan di malam hari.
“Saat saya panggil, dia pun masuk dan saya ditanyai kenapa (kantor) buka malam,” ujarnya.
Ia pun menjelaskan kehadirannya hanya sekedar beristirahat sembari memantau kondusifitas kewilayahan.
Berselang beberapa menit, Bhabinkamtibmas setempat juga hadir di kantor Lurah untuk sekedar mempertanyakan kondusifitas wilayah jelang hari pemungutan suara.
“Setelah itu, datanglah juga Binmas dengan tujuan bertanya situasi dan kondusifitas di kelurahan Letta,” jelasnya.
Di saat bersamaan, datang pula salah satu RW untuk melaporkan kondisi terkini kewilayahan. “Pak RW datang melapor bahwa kondisi di kelurahan Letta aman,” katanya.
Di sela-sela perbincangan mereka, ada seseorang yang bolak-balik di depan kantor seolah melakukan pemantauan.
Sehingga, kata Supriyadi, RW pun ditugaskan untuk memanggil pria itu.
“Coba panggil sempat ada keperluan. Kata saya waktu itu kepada pak RW,” ucapnya.
Setelah itu, massa pun semakin ramai berdatangan di kantor Lurah Letta. Kedatangan mereka lagi-lagi mempertanyakan soal adanya aktivitas di kantor kelurahan hingga malam hari.
“Saya heran, kenapa tiba-tiba langsung banyak massa. Mereka bertanya kenapa di masa tenang kantor Lurah terbuka, jadi saya jelaskan bahwa kantor Lurah memang biasanya terbuka hingga malam hari, apalagi kalau saya kebetulan datang ke sini, untuk istirahat, apalagi momen Pilkada ini, saya harus pastikan kondisi wilayah,” kata dia.
Akibat peristiwa itu, Lurah Letta tersebut merasa keberatan karena dituding tidak netral, sehingga melaporkan kepada pihak yang berwajib.